(Verse 1)
Di sudut jalan penuh debu,
Ia berjalan tanpa pelukan.
Matanya redup, penuh harapan,
Langkah kecil cari bertahan.
(Chorus)
Malaikat kecil, kenapa sendiri?
Dunia ini tak adil padamu lagi.
Tertawa palsu, tangis tersembunyi,
Namun hatimu tetap berseri.
(Verse 2)
Hujan deras, panas membakar,
Ia tegar meski luka memudar.
Tiada pelangi di langit abu,
Tapi ia terus berharap itu.
(Chorus)
Malaikat kecil, kenapa sendiri?
Dunia ini tak adil padamu lagi.
Tertawa palsu, tangis tersembunyi,
Namun hatimu tetap berseri.
(Outro)
Malaikat kecil, tetaplah kuat,
Bahagia kan datang hangat.