Pemeran Panggung Filosofi-文本歌词

Pemeran Panggung Filosofi-文本歌词

发行日期:

Pemeran Panggung Filosofi

(Verse 1)

Di layar kaca dia berdiri,

Lidah tajam seolah tak letih.

Hujatan meluncur tanpa kendali,

Presiden jadi sasaran tertatih.

(Pre-Chorus)

Ego tinggi bak sebuah mercusuar,

Semua ingin dia kuasai mutlak.

Kata tajam balut absurdi menjalar,

Makna sesat kadang tersesat jejak.

(Chorus)

Panggung filosofi, tempat dia bicara,

Logika berputar, sering tak bermakna.

Mau menang sendiri, abaikan dunia,

Kontroversi jadi teman setianya.

(Verse 2)

Usia senja tak surutkan lidahnya,

Filsafat jadi perisai dan tamengnya.

Kadang bicara tampak penuh logika,

Namun sering terjebak absurditasnya.

(Pre-Chorus)

Kritiknya keras, tapi bias kadang jelas,

Seolah kebenaran hanya miliknya.

Ilmu filsafat dipakai dalam gelas,

Namun tak beri terang pada logikanya.

(Chorus)

Panggung filosofi, tempat dia bicara,

Logika berputar, sering tak bermakna.

Mau menang sendiri, abaikan dunia,

Kontroversi jadi teman setianya.

(Bridge)

Ada yang kagum, ada yang membenci,

Ada yang terdiam, ada yang menyimak.

Namun topeng kritik tak selalu suci,

Apakah itu sungguh jalan yang bijak?

(Chorus)

Panggung filosofi, tempat dia bicara,

Logika berputar, sering tak bermakna.

Mau menang sendiri, abaikan dunia,

Kontroversi jadi teman setianya.

(Outro)

Di atas panggung dia berdiri,

Dengan absurditas dan logika tinggi.

Namun sejarah mencatat semua ini,

Apakah dia untuk negeri sejati?