(Verse 1)
Dari lembut embun pagi yang turun,
Hingga mentari yang hangat menyapa,
Aku teringat pada tanah yang suci,
Tempat pertama langkahku berdiri.
(Pre-Chorus)
Walau jarak membentang, waktu memisahkan,
Hati ini tetap berpulang, takkan tergoyahkan.
(Chorus)
Tanah airku, dalam dadaku,
Kau hidup, kau berdenyut, sepanjang waktu.
Bumi pertiwi, darahku dan nadiku,
Takkan pernah usang, cintaku padamu.
(Verse 2)
Di tiap senja yang memerah di cakrawala,
Ada cerita tentang pahlawan yang setia.
Mereka berjuang, agar kita merdeka,
Kini tugas kita menjaga cinta.
(Pre-Chorus)
Walau badai menghadang, duka datang silih berganti,
Tanah ini tetap tegak, penuh kasih sejati.
(Chorus)
Tanah airku, dalam dadaku,
Kau hidup, kau berdenyut, sepanjang waktu.
Bumi pertiwi, darahku dan nadiku,
Takkan pernah usang, cintaku padamu.
(Bridge)
Mari kita bersatu, genggam erat tangan ini,
Dengan cinta, kita mampu melampaui mimpi.
Tak peduli warna kulit, bahasa, atau tradisi,
Kita satu, di bawah langit pertiwi.
(Chorus - Climactic)
Tanah airku, cahaya hatiku,
Kau kekuatan di setiap langkah hidupku.
Bumi pertiwi, tempat jiwaku berpadu,
Selamanya aku akan mencintaimu.
(Outro)
Bawalah aku pulang, walau hanya dalam mimpi,
Tanah airku, engkaulah abadi.
Dalam rindu yang tak bertepi,
Aku milikmu, hingga akhir nanti.