Pedasnya menggoda, aku tak kuasa,
Sambal di piring, kuhabiskan semua.
Lidah menari, hati berseri,
Tapi lambungku mulai bersaksi.
Aduh, sakit perut lagi,
Terlalu nekat makan cabai ini.
Rasanya nikmat, tapi bayar nanti,
Perutku protes, oh aku sendiri.
Mulut terbakar, keringat mengucur,
Tapi pedas ini selalu bercampur.
Cinta pada sambal tak bisa ditahan,
Walau perutku nanti tersiksa perlahan.
Aduh, sakit perut lagi,
Terlalu nekat makan cabai ini.
Rasanya nikmat, tapi bayar nanti,
Perutku protes, oh aku sendiri.
Mungkin esok aku kapok,
Tapi hari ini ku tetap tergoda,
Sambal di meja, aku tak bisa,
Lawan pesonanya!
Aduh, pedasnya ini,
Aku menangis tapi bahagia hati.
Esok ke dokter mungkin solusi,
Sakit perut ini jadi kenangan pasti.