(Verse 1) Duduk di singgasana penuh harta curian, Rakyat menangis kau malah tertawa riang, Tanganmu hitam, kotori negeri, Tapi hukumanmu seperti lelucon sehari. Pohon tumbang, tanah gersang, Kau ambil semua, tak sisakan peluang, Timah kau curi, bumi pun merintih, Hukum tertawa, keadilan beralih. (Chorus) Hei, dewa korupsi, apa kau puas? Ribuan triliun lenyap tanpa bekas, Rakyat sengsara, kau bersandiwara, Hukumanmu ringan, kau tetap berjaya. (Verse 2) Kami hidup dari keringat dan doa, Kau hidup dari dosa berjuta-juta, Pengadilan tunduk, hukummu lucu, Sepertinya neraka pun muak padamu. Gunung emas kau bawa lari, Rakyat kecil tak bisa beli nasi, Tapi penjara bagimu bak hotel bintang lima, Di mana nuranimu, wahai manusia durjana? (Chorus) Hei, dewa korupsi, apa kau puas? Ribuan triliun lenyap tanpa bekas, Rakyat sengsara, kau bersandiwara, Hukumanmu ringan, kau tetap berjaya. (Bridge) Ayo tepuk tangan untuk aktor utama, Korupsi besar tapi tetap mulia, Kami di bawah, kau di atas, Tapi ingat, karma tak pernah malas. (Outro) Hei, dewa korupsi, waktumu akan tiba, Rakyat tak akan diam, kami akan bersuara, Hukuman sejati bukan di dunia, Tapi di neraka, tempatmu selamanya.