(Verse 1)

Kusulam hari dengan benang harapan,

Berikan cahaya di malammu yang kelam.

Kutitipkan doa di setiap hembusan,

Namun hatimu dingin, seperti musim hujan.

(Pre-Chorus)

Kupetik mawar meski tangannya berduri,

Mencari cintamu di jalan yang sunyi.

Tapi senyummu, bagai bayang semu,

Hadir sebentar, lalu berlalu.

(Chorus)

Di balik senyummu ada luka yang tersembunyi,

Aku terperangkap dalam harap yang tak pasti.

Memberi segalanya, tanpa kau peduli,

Aku hanya naungan di kala kau sepi.

(Verse 2)

Kusandarkan mimpimu di bahuku yang rapuh,

Menjadi pelita saat duniamu runtuh.

Namun setiap langkah yang kutempuh,

Kau balas dengan dingin yang kian meresap jauh.

(Pre-Chorus)

Aku tetap ada meski kau tak melihat,

Menunggu hatimu berbisik hangat.

Tapi jiwamu, bagaikan awan kelabu,

Tak pernah menetap, selalu berlalu.

(Chorus)

Di balik senyummu ada luka yang tersembunyi,

Aku terperangkap dalam harap yang tak pasti.

Memberi segalanya, tanpa kau peduli,

Aku hanya naungan di kala kau sepi.

(Bridge)

Aku tak ingin menjadi sekadar bayang,

Yang kau ingat saat langit mulai hilang terang.

Tapi hatimu, tak pernah kumiliki,

Hanya ilusi, cinta yang tak bertepi.

(Outro)

Kini kusadari, aku harus berhenti,

Melepas dirimu yang tak pernah peduli.

Meski berat, biarlah kupergi,

Karena cinta sejati tak pernah menyakiti.