(Verse 1)

Yo, masuk ruang gawat, napas udah sesak,

Dokter ngomong santai, tapi tagihan meledak!

Obat setetes aja harga setara emas,

Gimana mau sehat, kalau dompet jadi bekas?

Ranjang rumah sakit kayak tidur di hotel bintang,

Tapi lo sadar nggak, lo cuma tahan seminggu panjang?

Kantong kering, hati nyeri, nggak ada asuransi,

Mereka bilang peduli, tapi cuma cari kursi.

(Middle Hook)

Sakit di tubuh, sakit di kantong,

Semua serba mahal, nggak ada yang kosong.

Rumah sakit bisnis, lupa jadi manusia,

Mereka tangkap uang, bukan sembuhin luka!

(Chorus)

Bayar nyawa pakai harga, oh, kok jadi begini?

Hidup cuma angka di atas selembar kuitansi!

Tagihan datang, tapi gaji nggak naik tinggi,

Apa kita harus mati buat dapetin simpati?

(Verse 2)

Ronsen? Lima juta, suntik? Dua kali lipat,

Harga sepiring nasi kayak menu restoran kelas berat!

Keluarga nangis, hutang makin menumpuk,

Kesehatan jadi bisnis, sistem makin busuk.

Mereka bangun gedung tinggi, AC super dingin,

Tapi yang kecil makin susah, masa depan makin miskin.

Udah jatuh sakit, malah dihantam sama tagihan,

Kita butuh solusi, bukan cuma janji pilkada!

(Bridge)

Lo bilang cinta rakyat, tapi lo tahu nggak?

Sakit parah itu bikin kita kerja sampai tua!

Sampai kapan sistem ini terus ngebantai?

Kita lawan balik, biar mereka sadar, jangan santai!

(Chorus)

Bayar nyawa pakai harga, oh, kok jadi begini?

Hidup cuma angka di atas selembar kuitansi!

Tagihan datang, tapi gaji nggak naik tinggi,

Apa kita harus mati buat dapetin simpati?

(Outro)

Jadi dengar ini, buat yang di atas sana,

Ini suara rakyat yang udah capek kena drama.

Harga nyawa lebih mahal dari angka di meja lo,

Ingat, karma selalu datang, cepat atau lambat bro!